“Demokrasi pendidikan harus memberi ruang aktualisasi bagi keragaman
intelegensia [multiple-intellegences] manusia, yang meliputi kecerdasan
linguistik, logik-matematik, spasial, musik, kinestetik, interpersonal
dan intrapersonal” [Gardner, 1993]
“Nilai tidak bisa diajarkan, tapi dikembangkan melalui pembelajaran” [Fasli Jalal, Wakil Menteri Pendidikan Nasional]
Pendidikan karakter bersifat luas dalam cakupan dan sulit didefinisikan
secara tepat. Tetapi, yang dimaksud pendidikan karakter di sini adalah
suatu istilah yang menjelaskan berbagai aspek pengajaran dan
pembelajaran bagi perkembangan personal. Pendidikan karakter meliputi
beberapa area, seperti: “penalaran moral/pengembangan kognitif”;
“pembelajaran sosial dan emosional”, “pendidikan/kebajikan moral”;
“pendidikan keterampilan hidup”; “pendidikan kesehatan”; “pencegahan
kekerasan”; “resolusi konflik”, dan “filsafat etik/moral”.
Pendidikan
karakter menggarap pelbagai aspek dari pendidikan moral, pendidikan
kewargaan, dan pengembangan karakter. Sifatnya yang multi-faceted
membuatnya menjadi konsep yang sulit untuk diberikan di sekolah. Setiap
komponen memberikan perbedaan tekanan tentang apa yang penting dan apa
yang semestinya diajarkan. “Jika kita hendak maju secara budaya”, kata
Rushworth Kidder—dari the Institute for Global Ethics, dan pengarang How
Good People Make Tough Choices [1995]—“sepatutnya mesti ada satu bahasa
lagi dalam wacana public, yang mempertanyakan, ‘apa yang benar’ [what’s
right]?” Menurutnya, bahasa ini merupakan bahasa yang unik yang membuat
kita tak terlalu nyaman membincangkannya. Dan untuk membuat kita nyaman
berbincang dalam bahasa ini di masa depan, Kidder menekankan perlunya
pendidikan karakter sejak dini.
Ada 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa
yang dibuat oleh Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat
pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter
tersebut dalam proses pendidikannya.
18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber: Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010
Categories: